Marketing tanpa Copywriting Bikin Pusing, Benarkah ?


Tidak ada yang membantah bahwa marketing adalah aktivitas paling vital di dalam sebuah bisnis, apalagi bisnis yang masih baru. Marketing bagaikan jantung yang menjadi tanda sebuah bisnis itu akan hidup atau tidak. Namun sadarkah Anda bahwa marketing tidak lepas dari copywriting? Memang, pemasaran tanpa menggunakan copywriting yang bagus tetap berpotensi mendatangkan rezeki, namun tidak cukup untuk menarik hati banyak calon pembeli. Bahkan dengan copywriting yang bagus dan terkonsep, aktivitas marketing bisa lebih efektif hasilnya. Apakah saat ini Anda tidak peduli betapa pentingnya copywriting? Atau justru Anda baru mendengar kata ini? Mari kita kaji lebih dalam.

Bila kita berbicara tentang copywriting dalam sebuah ads copy atau kalimat iklan, maka cakupannya akan sangat luas. Termasuk keberadaan testimoni, garansi, alasan membeli, dan yang paling inti adalah penawaran itu sendiri. Akan tetapi, masih ada yang jauh lebih penting dari semua itu, yakni headline. Meminjam istilah yang disebut di dalam bukunya, Dewa Eka Prayoga (seorang pakar selling dan marketing bisnis UKM di Indonesia), headline adalah iklannya iklan. Ia bisa menjadi penentu apakah seseorang akan terus membaca iklan Anda atau meninggalkannya sebelum detik ke-3. Nahasnya, tak semua pebisnis online menyadari hal ini dan cenderung membuat iklan dengan headline yang seadanya seperti: “Jual XXX murah dijamin ori” atau “Diorder gan pomade kualitas supernya.”

Dua contoh di atas tidak sepenuhnya salah, namun Anda masih bisa mengubahnya agar lebih ‘mematikan’. Hasilnya, aktivitas marketing Anda akan lebih berdampak baik. Lantas seperti apakah headline yang ‘mematikan’ itu? Salah satunya dengan membuat benefit headline. Ini adalah jenis headline yang menampilkan keuntungan yang akan didapat ketika seseorang membeli produk atau jasa yang Anda tawarkan. Meski jenis ini sudah populer, namun daya tariknya tak bisa dipinggirkan. Contoh yang mungkin paling Anda sering dengar adalah “Beli 2 Gratis 1” atau “Paket super hemat 50%”. Ngomong-ngomong, pernahkah Anda mendengar kata-kata ini: “Beli rumah gratis istri”.

Headline tersebut dipakai oleh seorang janda kaya yang berniat mencari suami baru. Bahkan karena ‘menggelegarnya’ headline tersebut, sang janda kemudian booming di dunia maya dan televisi. 

Namun bila trick yang pertama sudah terlalu mainstream, Anda bisa memakai curiosity headline. Sesuai dengan namanya, headline ini adalah untuk menciptakan rasa penasaran pada benak calon pembeli. Contohnya, “Kesalahan Kecil yang Merugikan Seorang Pengusaha Rp 500.000.000 per tahun!” Anda bisa membuat versi Anda sendiri. Tapi ingat! Headline bukan untuk menipu orang! Bila iklan Anda kedapatan menipu, maka bisa dipastikan marketing Anda akan dicap buruk bahkan pada akhirnya akan gagal total. Tapi saya percaya, menipu bukan gaya Anda karena Anda adalah orang baik. Dan karena Anda orang yang baik, maka saya tunjukkan trik membuat headline yang ke-3. Saya tak perlu menulisnya di sini, karena sebenarnya Anda sudah membacanya. Ya, headline tersebut adalah judul dari tulisan ini. Namanya gimmic headline, yakni jenis yang memainkan bunyi akhiran kata sehingga nampak menarik bagaikan pantun. Demikian, selanjutnya adalah girilan Anda!
,

Subscribe to receive free email updates: